Kali ini saya akan berbagi informasi mengenai salah satu strategi pembelajaran yang jarang sekali digunakan dan diterapkan di dalam proses pembelajaran si sekolah, yang menurut saya adalah salah satu strategi pembelajaran yang sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan berfikir (kognitif) peserta didik (siswa). Strategi pembelajaran yang saya maksud adalah strategi pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial. berikut penjelasannya.
1.
Pengertian
Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi biasa diartikan
sebagai pola umum perbuatan guru rnurid dalam perwujudan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang, digariskan” (Mansyur, 2002:3).
Oemar Hamalik (2003:12) mengatakan bahwa “pengertian
strategi dalam proses belajar mengajar sudah tentu mengandung makna yang
berbeda dengan pengertiannya dalam bidang kemiliteran karena dalam pengajaran,
strategi mengandung makna sebagai suatu upaya untuk mengurangi sampai titik
minimal penggunaan metode ceramah dengan siswa yang aktif seperti seminar kelompok-
proyek kerja kelompok”.
Strartegi pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial (Jurisprudential inquiry) adalah
strategi pembelajaran yang dipelopori dan dikembangkan oleh Donal Oliver dan
James P.Shaver. Menurut Donal Oliver dan James P. Shaver (dalam Wena, 2009:71),
strategi pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial mengajari siswa untuk
menganalisis dan berfikir secara sistematis dan kritis terhadap isu-isu yang
sedang hangat di masyarakat. Strategi pembeajaran ini didasarkan atas pemahaman
masyarakat dimana setiap orang berbeda pandangan dari prioritas satu sama lain,
dan nilai-nilai sosialnya saling berkronfrontasi satu sama lain. Memecahkan
masalah kompleks dan kontroversial di dalam konteks aturan sosial yang
produktif membutuhkan warga negara yang mampu berbicara satu sama lain dan bernegosiasi
tentang keberbedaan tersebut.
Strategi pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial mengajarkan
siswa untuk berfikir kritis terhadap isu-isu sosial. Hitchcock (dalam Robert E. Slavin, 1994: 258)
mengatakan bahwa “one key objective of schooling is enhancing
students abilities to think critically, to make rational decisions about what
to believe.” Salah satu
tujuan utama dari pendidikan adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis, untuk membuat keputusan yang rasional tentang apa yang harus percaya. Allyn and Bacon (2009:243) menjelaskan bahwa
strategi-strategi pembelajaran inkuiri menggunakan proses-proses dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah-masalah berdasarkan pada pengujian
logis atas fakta-fakta dan observasi-observasi untuk mengajarkan konten dan
untuk membantu siswa berfikir secara analitis. Pembelajaran inkuiri dimulai
dengan memberi siswa masalah-masalah yang berhubungan dengan konten yang
nantinya menjadi fokus untuk aktifitas-aktifitas penelitian kelas. Dalam menyelesaikan
masalah siswa menghasilkan hipotesis atau solusi tentatif untuk masalah
tersebut, mengumpulkan data yang relevan dengan hipotesis yang telah dibuat,
dan mengevaluasi data tersebut untuk sampai kepada kesimpulan. Melalui
pembelajaran inkuiri, siswa mempelajari konten yang berhubungan dengan masalah
tersebut sekaligus strategi-strategi untuk memecahkan masalah-masalah di masa
yang akan datang.
Hamzah B. Uno (2007:31) mengemukakan bahwa “strategi
pembelajaran inkuiri jurisprudensial membantu siswa untuk belajar berpikir
secara sistematis tentang isu-isu kontemporer yang sedang terjadi dalam
masyarakat”. Dengan memberikan mereka cara-cara menganalisis dan mendiskusikan
isu-isu sosial, strategi pembelajaran ini membantu siswa untuk berpartisipasi
dalam mendefinisikan ulang nilai-nilai sosial. Selain itu, strategi
pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial melatih siswa untuk peka terhadap
permasalahan sosial, mengambil posisi (sikap) terhadap permasalahan tersebut,
serta mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi yang relevan dan valid.
Strategi ini juga dapat mengajarkan siswa untuk dapat menerima atau menghargai
sikap orang lain terhadap suatu masalah yang mungkin bertentangan dengan sikap
yang ada pada dirinya. Atau sebaliknya, ia bahkan menerima dan mengakui
kebenaran sikap orang lain yang diambil terhadap suatu isu sosial tertentu.
Dari penjelasan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial adalah strategi
pembelajaran yang mengajari siswa untuk menganalisis dan berfikir secara
sistematis dan kritis terhadap isu-isu yang sedang hangat di masyarakat serta
mampu memecahkan masalah kompleks dan kontroversial di dalam konteks aturan
sosial yang produktif. Penerapan strategi pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial
lebih cocok diterapakan pada siswa SMA maupun SMK yang memiliki perkembangan
daya nalar yang lebih baik dibandingkan dengan usia anak dibawahnya.
Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial hendaknya diterapkan
pada materi-materi yang relevan dan aktual , atau kasus-kasus yang masih hangat
terjadi .
2.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial
Strategi
pembelajaran yang dipelopori oleh Donal Oliver dan James P. Shaver ini
didasarkan atas pemahaman masyarakat dimana setiap orang berbeda pandangan dari
prioritas satu sama lain, dan nilai-nilai sosialnya saling berkronfrontasi satu
sama lain. Memecahkan masalah kompleks dan kontroversial di dalam konteks
aturan sosial yang produktif membutuhkan warga negara yang mampu berbicara satu
sama lain dan bernegosiasi tentang keberbedaan tersebut.
Made Wena (2009:132) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran
Inkuiri Jurisprudensial meliputi:
a.
orientasi terhadap kasus;
b.
mengidentifikasi isu;
c.
pengambilan posisi (sikap);
d.
menggali argumentasi untuk mendukung
posisi (sikap) yang telah diambil;
e.
memperjelas ulang dan memperkuat
posisi (sikap); dan
f.
menguji asumsi tentang fakta,
definisi, dan konsekuensi.
Untuk
lebih memahami langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Orientasi
Kasus/Permasalahan
Pada
tahap ini guru mengajukan kasus dengan membacakan kasus yang terjadi,
memperlihatkan film/video kasus, atau mendiskusikan suatu kasus yang sedang
hangat di masyarakat atau kasus di sekolah. Langkah berikutnya adalah meninjau
fakta –fakta dengan jalan melakukan analisis, siapa yang terlibat, mengapa bisa
terjadi, dan sebagainya.
Guru
memperkenalkan kepada siswa materi-materi kasus dengan cara membaca berita,
menonton film yang menggambarkan konflik nilai, atau mendiskusikan
kejadian-kejadian hangat dalam kehidupan sekitar, kehidupan sekolah atau suatu
komunitas masyarakat. Langkah kedua yang termasuk ke dalam tahap orientasi
adalah mengkaji ulang fakta-fakta dengan menggambarkan peristiwa dalam kasus,
menganalisiss siapa yang melakukan apa, dan mengapa terjadi seperti demikian.
b.
Identifikasi
Isu
Pada
tahap ini siswa dibimbing untuk mensintesis fakta-fakta yang ada kedalam sebuah
isu yang sedang dibahas, kaitannya dengan kebijakan publik, dan munculnya
kontroversi di masyarakat, dan sebagainya, karekteristik nilai-nilai yang
terkait (seperti kemerdekaan berbicara, perlindungan terhadap kesejahteraan
umum, otonomi daerah/local, atau kesamaan memperoleh kesempatan), melakukan
identifikasi konflik terhadap nilai-nilai yang ada. Dalam tahap ini siswa belum
diminta untuk menentukan pendapatnya terhadap kasus yang dibahas.
Siswa
mensintesis fakta, mengakitkannya dengan isu-isu umum dan mengidentifikasi
nilai-nilai yang terlibat dalam kasus tersebut (misalnya, isu tersebut
berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat, otonomi daerah, persamaan hak
dan lain-lain). siswa belum diminta mengekspresikan pendapat terhadap kasus
tersebut.
c.
Penetapan
Posisi /Pendapat
Dalam
tahap ini siswa mengartikulasikan/mengambil posisi terhadap kasus yang ada.
Siswa menyatakan posisinya terkait dengan nilai sosial atau konsekuensi dari
keputusannya. Siswa diminta untuk mengambil posisi (sikap/pendapat) terhadap
isu tersebut dan menyatakan sikapnya. Misalnya dalam kasus bayaran uang
sekolah, siswa menyatakan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah tidak menetukan
besarnya biaya sekolah yang harus diberlakukan untuk tiap sekolah karena hal
itu melanggar hak otonomi sekolah.
d.
Menyelidiki
Cara Berpendirian, Pola Argumentasi
Menetapkan
keputusan pada bagian mana yang terjadi pelanggaran nilai-nilai secara faktual.
Ajukan bukti-bukti yang diinginkan/tidak diinginkan (mendukung/tidak mendukng)
sebagai konsekuensi dari pandangan/pendapat yang diajukan. Berikan klarifikasi
terhadap nilai-nilai konflik dengan menggunakan analogi. Menetapkan prioritas
dari satu nilai (keputusan) di antara keputusan/nilai-nilai lainnya dan
mengevaluasi kekurangan-kekurangan dari nilai/keputusan yang lainnya.
e.
Memperbaiki
dan Mengkualifikasi Jelas Posisi
Siswa menyatakan posisinya dan
alasannya terhadap masalah, dan menguji sejumlah situasi/kondisi yang mirip
terhadap permasalahannya. Siswa mengkualifikasi (terhadap standar) posisinya.
sikap (posisi/pendapat) siswa digali lebih dalam. Sikap (posisi) yang telah
diambil siswa mungkin konsisten (tetap bertahan) atau berubah (tidak
konsisten), tergantung dari hasil atau argumentasi yang terjadi pada tahap
keempat. Jika argumen siswa kuat, mungkin konsisten. Jika tidak, mungkin siswa
mengubah sikapnya (posisinya).
f.
Melakukan
Pengujian Asumsi-Asumsi Terhadap Posisinya
Siswa melakukan identifikasi
asumsi-asumsi faktual dan melihat relevansinya, serta menentukan konsekuensi
yang diperkirakan dan melakukan pengujian validitas faktualnya. pengujian
asumsi faktual yang mendasari sikap yang diambil siswa. Dalam tahap ini guru
mendiskusikan apakah argumentasi yang digunakan untuk mendukung pernyataan
sikap tersebut relevan dan sah (valid).
3.
Keunggulan dan Kelemahan
Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial
a.
Keunggulan Pembelajaran Inkuiri
Jurisprudensial
Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial
merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini
memiliki keunggulan diantaranya :
1)
Pembelajaran
Inkuiri Jurisprudensial merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
pada pengembangan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini
dianggap lebih bermakna.
2)
Pembelajaran
Inkuiri Jurisprudensial dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar
sesuai dengan gaya belajar mereka.
3)
Pembelajaran
Inkuiri Jurisprudensial merupakan strategi pembelajaran yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4)
Keunggulan
lain dari pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial adalah dapat melayani kebutuhan
siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, yang artinya siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah
dalam belajar.
b.
Kelemahan Pembelajaran Inkuiri
Jurisprudensial
Disamping memiliki keunggulan,
Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial juga memiliki kelemahan diantaranya :
1)
Jika
Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial digunakan sebagai strategi pembelajaran,
maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2)
Strategi
ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
3)
Terkadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
4)
Selama
kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pembelajaran, maka pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial akan sulit
diimplementasikan oleh guru.
Semoga bermanfaat untuk menambah pemahaman dan pengetahuan serta wawasan para pembaca semuanya :)
Semoga bermanfaat untuk menambah pemahaman dan pengetahuan serta wawasan para pembaca semuanya :)
Referensi :
- Allyn dan Bacon (2009). Methods For Teaching, New Jersey: Pearson Education
- Uno, Hamzah B. (2007), Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
- Wena, M. (2010), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara
- Bootzin R. (1986). Study Guide to Accompany Psychology Today An Introduction, New York: McGraw-Hill Book Company
-
Sarbani. (2012). Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral. Yogyakarta: Aswajaya Pressindo
-
Sanjaya W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Stansar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
▷⃣ Casino Site ᐈ Best Real Money Online Casino
BalasHapusCasino website. Enjoy a huge variety of slots and casino games, but only one is as popular as one can get. That means you can play with hundreds of thousands luckyclub.live of
Wildz Casino Review 2021
BalasHapusWildz Casino Online Review 2021. 오즈포탈 Play m bet365 at Wildz Casino and win big! Slots: 프로미넌스 포커 1 Bonus Game; Bonus Package: 150 블루 벳 먹튀 Free 스포츠토토 하는법 Spins; Mobile. Slots/Games: 1.
Mácnostis Casino Hotel & Spa - Mapyro
BalasHapusFind the location of Mácnostis Casino Hotel & 서울특별 출장안마 Spa, conveniently 김해 출장안마 located in 용인 출장샵 Mariano at 1 Marina Dr. Save big with Mapyro 구리 출장마사지 reviews, photos 목포 출장샵 & ratings.